Suamiku adalah sahabatku, surat ini untukmu
Arti Sahabat versi bundaizan
Membicarakan
tentang sahabat biasanya akan dikaitkan dengan seseorang yang selalu
ada, seseorang yang selalu support, seseorang yang selalu memberikan
nasehat, dan lain sebagainya. Sebenarnya arti sahabat yang sesungguhnya
bagaimana sih ?
Arti sahabat yang sesungguhnya versi ummu hamizan
adalah sebuah hubungan emosional yang saling menguntungkan untuk
bertumbuh dan berkembang menjadi yang lebih baik. Karena terkadang hanya
sahabat yang bisa mengingatkan kita, mensupport kita, membimbing dan
mendengarkan kita, dan lain sebagainya.
Kenapa
kita membutuhkan sahabat ?. Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh
beberapa orang yang memang terbiasa sendiri. Jawabannya adalah karena
dalam hidup kita, kita membutuhkan orang lain selain keluarga kita.
Sahabatmu akan selalu memahami mu dan kamu juga akan belajar
memahaminya. dan biasanya sahabat itu lebih mengenal dirimu daripada
kamu ataupun keluarga mu.
Kalau aku memang tipe orang yang terbiasa sendiri, dan kurang bisa mengungkapkan isi hati. dari sebelum menikah sahabatku adalah suamiku. Meskipun aku dan suamiku mengenal memang hanya sebentar, tapi kita bisa sharing apapun yang terjadi dalam hidup, jujur apa adanyaa dan kita bisa saling support layaknya sahabat pada umumnya. Jika diberikan kesempatan dalam menyampaikan surat kepada sahabat, mungkin surat ini akan tertuju pada suamiku hehe. Kenapa menggunakan surat kok tidak menyampaikan secara langsung ? yaa jawabannya adalah bukan karena suamiku pergi jauh atau kita sedang berjauhan, tapi karena aku ingin menyampaikan dengan diabadikan dalam tulisan yang akan bisa dibaca kapan saja terlepas dari itu karena aku pun orang yang susah berkata-kata dan mengungkapkan apa yang ada di hati secara langsung.
Apa Manfaat Menulis Surat ?
Oiya, menyampaikan suatu pesan melalui surat memiliki banyak
manfaat lho, salah satunya adalah kita lebih terstruktur dalam
menyampaikan pesan kepada orang yang kita sayang. Sehingga apa yang menjadi uneg-uneg bisa tersampaikan dengan rapi dan mudah dipahami.
Surat untuk sahabatku,
Malang, 5 Maret 2021
Assalamualaikum suamiku,
Kutulis
surat ini untukmu bukan karena kita sedang jauh, atau hati kita sedang
tidak selaras. Tapi murni karena aku ingin mengabadikan tulisanku agar
kamu dan anak-anak kita bisa membaca nya berulang-ulang. Sehingga kamu
selalu ingat betapa aku mencintai dan menyayangimu sampai kapanpun.
Suamiku, terimakasih banyak ya. Mungkin kamu selalu mendengar kata yang sama setiap hari dari aku. "Terimakasih ya sayang". Jangan pernah bosan mendengarnya ya, karena memang itu adalah sebuah ungkapan rasa syukur ku karena memilikimu, karena Allah menjodohkan aku denganmu. Sejak pernikahan kita, sudah banyak sekali rintangan yang kita lalui bersama. Terimakasih untuk tetap berdiri tegak serta memelukku dengan hangat. Proses yang menempa kita saat itu hingga saat ini adalah proses pendewasaan diri serta memberikan kita kekuatan untuk tetap selalu bersama.
Suamiku,
terimakasih banyak ya. Sejak aku berganti status menjadi istrimu, aku
serasa menjadi ratu seutuhnya di hatimu. Tidak pernah sehari pun atau
bahkan sedetikpun kamu lalai dari tanggung jawabmu. Atas pertolongan dan
bimbingan dari Allah, kamu selalu mengupayakan yang terbaik dalam
hidupku. Kamu adalah orang yang tidak pernah mengizinkan kesedihan
menyelimuti hatiku. Jika itu terjadi, kamu akan sekuat tenaga
menyingkirkan kesedihan itu dari hatiku. Tanpa peduli jika harus
mengorbankan dirimu sendiri.
Suamiku,
terimakasih banyak ya. Kamu selalu membimbingku saat aku hilang arah,
menasehatiku saat aku berbuat salah, menyemangatiku saat aku ingin
menyerah, menenangkanku saat aku gundah dan gelisah. Terimakasih karena
selalu memaafkanku dan memelukku erat.
Suamiku, maafkan aku ya. Kata kedua yang selalu aku ucap setiap kamu merebahkan diri. "ayah, maafin bunda ya". Jangan pernah bosan mendengarnya ya, karena itulah ungkapan betapa aku merasa belum bisa sempurna untukmu. Menjadi dirimu yang sekarang menjadi suamiku bukanlah hal yang mudah. Beban berat terlihat jelas ada dipundak mu. Tanggung jawab yang kamu emban sejak menikah adalah tanggung jawab besar kepada Allah. Aku melihat dan merasakan betul, kamu setiap harinya melangkah dengan penuh hati-hati. Tapi apalah daya istrimu ini selalu membuatmu harus melapangkan hati dan melapangkan dada. Maafkan aku ya suamiku, selalu menambah beban beratmu dengan sifat dan sikap ku yang mungkin itu mengganggu mu.
Dari
segala upaya, kerja keras, dan lain sebagainya yang telah kamu lakukan
untukku. Aku hanya bisa membalasnya dengan doa. Aku selalu mendoakan
apapun yang terbaik buat kamu. Semoga kamu selalu diberikan kekuatan
dalam menjalani rumah tangga bersamaku, semoga kamu selalu diberikan
kemudahan dalam segala hal, semoga kamu selalu diberikan kemudahan
mencapai cita-cita dan harapanmu. Darimu aku belajar banyak hal, dan
yang selalu aku ingat adalah "ketika ada masalah, Allah hanya menguji
dan menilai bagaimana kita bersikap. Apakah kita akan mudah marah, atau
apa sikap yang akan kita ambil" kata-kata dan nasehatmu itu membuatku
selalu ingin berhati-hati dalam bertindak. dan masih banyak
nasehat-nasehat darimu. Terimakasih suamiku, kamu memberikanku
kesempatan merasakan surga sebelum surga yang sebenarnya. Kamu adalah surgaku, dan semoga kamu adalah jalanku menuju surga. Aamiin.
Sekian dulu surat dariku, ketahuilah aku menulisnya sampai tak terasa pipiku basah karena terharu mengingat segala perjuanganmu, dedikasimu, kasih sayangmu dan apapun yang ada darimu. Terimakasih sayang, doaku selalu untukmu.
Istrimu yang cantik
Ummu Hamizan
Komentar
Posting Komentar