Tetel Ketan, si putih pelengkap hantaran manten

 Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam adat dan budaya. Hampir setiap daerah memiliki budaya nya masing-masing. Keberagaman adat dan budaya ini memberikan kita pembelajaran tentang saling menghormati dan menghargai antar sesama masyarakat. 

    Zaman sekarang adat dan budaya yang masih sangat diperhatikan dan dianggap sakral adalah pernikahan. di setiap daerah seluruh Indonesia memiliki adat budaya terkait pernikahan sendiri-sendiri sesuai dengan sejarah, asal ususl, kondisi, daerah dan wilayah terkait. Adat dan budaya setiap daerah berbeda dan beraneka ragam, sehingga tidak boleh dibuat bercandaan apapun yang terkait adat dan budaya wilayah tertentu. 

    Mungkin untuk kawula muda seperti aku ini sudah sangatttt minim informasi tentang adat dan budaya di wilayah masing-masing ya. Dan memang dengan seiringnya waktu, adat dan budaya sudah mulai terkikis. Entah karena kawula muda yang tidak mau belajar atau para tetua yang belum mengajarkan adat dan budaya tersebut. Heheheh. Sebenarnya aku sendiri juga sering bertanya-tanya apabila ada suatu kegiatan adat yang menarik, tetapi kadang jawaban para tetua kurang memuaskan. Dan jika ditanya lebih detil biasanya akan di bilang ancene arek nom saiki gak kenek dikandani, nek wes dikandani gaoleh yo gaoleh. Rasah takon opo'o alasan e.  "memang anak muda sekarang susah dibilangi, kalau sudah dibilingan tidak boleh ya tidak boleh. jangan tanya mengapa". hehehe begitulah tuturnya dengan nada sedikit kesal. 

    Akhirnya aku mengamati sendiri, setiap saudara yang menikah aku amati. Kebetulan ibuku memiliki 12 saudara kandung. Beberapa adik kandung dari ibuku baru saja menikah. Tentu saja masih menggunakan beberapa adat dan budaya Jawa. Kalau dalam keluarga besar dari pihak ibuku, jika ada yang menikah kami memiliki kebiasaan rewang dalam bahasa Indonesia artinya bantu/membantu. Rewang adalah budaya Jawa yang bertujuan memberi perhatian untuk yang punya hajat agar tidak terlalu kerepotan dalam mengatur acara. Melalui rewang tersebut membuat aku sedikit banyak tahu tentang jajanan yang wajib ada untuk hantaran pernikahan. 

    Sebelum melangsungkan akad nikah, biasanya kedua belah pihak bertemu dalam acara lamaran atau sekarang biasa disebut tunangan. Bedanya kalau dizaman dahulu, lamaran dilakukan dua kali. Pertemuan pertama pihak laki-laki melamar ke rumah pihak perempuan untuk menyampaikan maksud baiknya serta untuk menanyakan persetujuan dari pihak perempuan. Selanjutnya pertemuan kedua, pihak perempuan datang berkunjung ke rumah pihak laki-laki untuk menyatakan persetujuan serta penentuan tanggal akad nikah. Kalau zaman sekarang, lamaran atau tunangan dilakukan hanya sekali. Kegiatannya menanyakan dan meminta restu kepada kedua keluarga untuk melangsungkan pernikahan. Dalam kedua acara tersebut selalu ada buah tangan yang biasa disebut hantaran. Isi hantaran ketika melamar dan menikah berbeda. Ketika melamar hantaran tersebut berisi bermacam-macam kue, kue basah, hingga makanan khas suatu daerah. Nah, kalau hantaran untuk pernikahan biasanya berisi jajanan berbahan dasar ketan, seperangkat alat sholat, kebutuhan mempelai wanita dan syarat yang diajukan mempelai wanita.

    Hantaran pernikahan yang berisikan jajanan yang berbahan dasar ketan biasa disebut Tetel Ketan. Tetel Ketan merupakan jajanan atau bahasa jawa nya Nyamikan dalam bahasa Indonesia Camilan ini merupakan makanan wajib yang ada di hantaran pernikahan. Kehadiran Tetel Ketan  ini bukan tanpa alasan. Ternyata ada filosofi yang mendalam untuk menghadirkan jajanan Tetel Ketan ini. Kalau aku dulu saat masih belum tahu, selalu bertanya Kenapa selalu ada jajanan ini, sudah bikinnya susah, kadang ga dimakan. saat itu aku masih belum tau kalau rasanya Tetel Ketan sungguh enak sekali. Gurih, manis, dan padat. Meskipun sedikit lengket ditangan. Ternyata setelah aku cari tau secara mandiri hehhe, dengan sedikit sekali sumber terpercaya akhirnya menjawab rasa penasaranku terhadap jajanan Tetel Ketan ini. 



    Filosofi yang bisa aku sampaikan adalah, jajanan Tetel Ketan ini jajanan yang terbuat dari beras ketan, cara membuatnya penuh kesabaran dan ketelatenan. Dalam proses ini, jika digambarkan dalam sebuah pernikahan, proses inilah yang akan dilewati oleh rumah tangga baru. Rumah tangga baru membutuhkan sifat sabar yang luas, serta telaten bersikap dewasa. Kata orang, itulah seni berumah tangga, selalu ada proses yang harus dilalui dengan sabar dan telaten. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat Tetel ketan adalah beras ketan dengan berbagai campuran bahan lainnya. Ketan yang memiliki karakter lengket dan sangat menempel sehingga untuk memotong Tetel Ketan harus menggunakan pisau. Hal ini mengartikan bahwa, ada harapan dan doa baik dari keluarga maupun orang sekitar semoga kedua mempelai bisa meniru karakter ketan yang selalu lengket dan susah dipisahkan. 

    Berbagai macam budaya adat serta tradisi yang kita punya membuat kita selalu belajar menghargai serta menghormati satu sama lain. Tidak ada yang lebih baik atau pun lebi buruk semuanya sama-sama memiliki keistimewaan dan ciri khas masing-masing. Yuk lestarikan lagi makanan khas Indonesia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suamiku adalah sahabatku, surat ini untukmu

Cara membahagiakan diri sendiri

Anti bingung memilih kado pernikahan